Alpukat Ukuran Jumbo, Harganya Jumbo Pula

BUAH alpukat sedang langka di pasar-pasar tradisional. Karena itulah istri saya minta saya kulak alpukat ke supermarket untuk kebutuhan restonya.

Maka kemarin siang saya datangi sebuah supermarket, dan langsung njujuk ke bagian penjualan buah-buahan. Ada dua jenis alpukat di sana, ukuran besar dan di bawahnya.

Ukuran besar, ditulis sebagai alpukat jumbo oleh pihak supermarket, berharga hampir Rp 60.000 per kilogram, tepatnya Rp 59.950. Satunya, yang rada kecil, per kilogram Rp 43.000.

Saya kirimkan foto dua jenis alpukat itu ke istri saya via WhatsApp, dan saya minta dia memilih. “Tuku sing gede-gede wae sepuluh kilo, utamakan sing mateng,” katanya, menjawab pesan WA saya.

Itu artinya istri saya minta dibelikan 10 kilogram alpukat jumbo, terutama yang matang. Hanya, ternyata saat saya cermati, semua mentah.

Saya perkirakan total berat alpukat jumbo di kotak displai lebih dari 10 kilogram. Saya ambil semua kemudian saya bawa ke bagian penimbangan. Ternyata 11, 6 kilogram.

Saya bawa alpukat dalam empat kantong plastik seberat 11,6 kilogram itu ke kasir, saya bayar, lalu saya angkut pulang pakai motor. Satu dari empat plastik saya isi alpukat-alpukat yang hampir mateng.

Menurut istri saya, sejak dia menggunakan alpukat untuk bahan menu es jus alpukat dan es teler di kedainya sejak puluhan tahun silam, baru sekarang mendapati harga jumbo alpukat.

“Tapi ora popo, cucuk, apukate gede-gede tur apik-apik kuwi,” ujarnya. Tidak apa-apa, layak, karena buahnya besar-besar dan kualitasnya bagus.

Sejauh saya tahu, harga kulak alpukat berapa pun tetap akan dibeli istri saya. Tersebab, es jus alpukat termasuk menu favorit di kedainya — meski harganya relatif tidak murah, Rp 22.000 per gelas besar.

Tinggalkan komentar